Latar Belakang Media Pasir

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Pasir sering kali dipahami sebagai tanda yang tiada terhingga. Sebagaimana rintihan seorang hamba yang merasa tiada pantas memasuki surga, namun tiada
tahan panasnya api neraka; sungguh hal ini karena pengakuan betapa banyak dosa bak tebaran pasir di pantai. Maka pasir menjadi simbol yang mendekatkan seorang hamba kepada-Nya. Karena betapa pun kaki telah menapaki pantai kasih-Nya seusai berdebur dalam gelombang dunia.

Ya, langkah kehidupan memang harus ditempuh. Jangan sampai menyesal dan merasa tiba-tiba hari telah menjadi senja. Oleh karena itu, memahami betapa
luas rahmat-Nya, sebagaimana hamparan pasir dari ujung ke ujung, sambungmenyambung sepanjang pantai, juga sahara, harus senantiasa dibangun dan dikembangkan. Betapa jiwa pernah khilaf sebanyak buih di lautan, misalnya, namun rahmat Allah ‘Azza wa Jalla lebih luas tiada batas. Sungguh, pemahaman sekaligus kenyataan seperti ini menjadikan kehidupan senantiasa ada harapan.

Bak malam yang gelap lantas didatangi sang pagi dengan kehangatan mentari. Demikianlah roda kehidupan yang tak pernah kenal putus asa terus saja berputar.
Membangun harapan; mewujudkan impian menjadi kenyataan. Maka, betapa Allah sayang dan penuh rahmat, sehingga memberikan tuntunan dengan ayat-ayat suci-Nya. Dan, di sinilah sesungguhnya kaligrafi dengan media pasir karya-karya Faizan‟z Makhadatu semakin bisa dipahami.

Ayat-ayat suci-Nya diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. adalah perwujudan keluasan rahmat yang luar biasa. Bak hamparan pasir yang
tiada satu makhluk pun bisa menghitungnya. Sungguh, betapa perlu dan penting bagi jiwa-jiwa yang kerap terlena ini menyadarinya. Maka, mari kita arungi lembar demi lembar ayat-ayat cinta-Nya dalam kehidupan ini. Kita arungi keluasan rahmat-Nya dalam gelombang dunia yang kian saja senja menuju pantai harapan yang penuh bahagia. Dan, sebagai sebuah karya seni kaligrafi bermedia pasir, sungguh karya ini bisa dijadikan jejak-jejak bagi jiwa dalam menyelami keluasan-Nya.

Namun luas makna serta dalamnya filosofi pasir tidaklah seimbang dengan nilai ekonomis serta estetis pasir itu sendiri. Pasir baru sampai pada tataran fungsi
suatu benda yang merupakan suatu benda dan bahan bahan yang belum memiliki keistimewaan di bidang ekonomi dan estetika.

Hamparan pasir bertebaran maha luas
Tertiup angin menjadi debu
Lebur seakan tak berarti
Siapa sangka……???

Butiran pasir kini menjadi lebih bermakna
Sarana mengkaji dan introfeksi
Dengan sentuhan seni
Dapat memahami makna tersirat-Nya


Pasir bertasbih adalah merupakan sebuah merk (brand) suatu hasil karya seni A.Faizan Zuhairi Makhatatu dibidang seni lukis kaligrafi pasir.

Untuk melahirkan suatu karya yang baru yang belumpernah ada khususnya dibidang seni lukis dan kaligrafi yaitu dengan cara selalu melakukan experiment, baik
dari sisi bahan baku, jenis tulisan “khat”, gaya lukisan, sebelumnya belum pernah ada yang membuatnya. Pada awal mula berkarya kami juga menggunakan media cat di atas canvas dan kaca sebagaimana pada umumnya hingga akhirnya kami menggunakan pasir sebagai bahan baku serta playwood dan canvas sebagai medianya. Experiment ini kami lakukan kurang lebih selama 6 tahun dan selama 7 tahun kami baru dapat menemukan teknik penulisan kaligrafi dengan ukuran kecil kecil dan detail.

Hasil eksperimen ini kami tuangkan dalam bentuk seni lukisan kaligrafi dengan tulisan/bacaan dari ayat suci al-qur‟an, hadist-hadist nabi, do‟a dan syair-syair
hikmah. Kemudian kami lanjutkan kedalam pembuatan karya utama kami yaitu penulisan al-Qur‟an 30 juz dengan background lukisan dan tulisan menggunakan
bahan pasir yang hingga saat ini telah sampai juz 4.

A. Pasir yang Digunakan

  1. Pasir yang digunakan adalah pasir laut yang diambil dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Ini bertujuan untuk memperkaya bentuk, jenis, warna pasir serta karakternya. Sehingga akan menghasilakan karya seni lukis kaligrafi yang memiliki nilai estetika yang apik dan bersifat natural, namun hidup “tampak bersinar tidak mati”. Natural dalam arti pertama : karena karya ini dalam penggunaan bahan baku utamanya “pasir laut” tidak menggunakan
    pewarna. Yang kedua thema-thema ide karya yang dituangkan adalah berbentuk eksperesif.
  2. Menggunakan pasir laut dengan tujuan sebagai media pembelajaran bagi kita “manusia”, yang pada umumnya kita tidak pernah berfikir tentang makhluk yang namanya pasir memiliki makna dan filosofi hidup yang luas. Maka sudah seyogyanya manusia bersifat natural apa adanya dan dengan ini dapat memahami kebesaran Tuhan. Dan melalui pasir ini juga diharapkan dapat membuka pandangan kita, bahwa pasir laut yang tadinya kurang memiliki nilai ekonomi dan estetika yang tinggi, ternyata dapat kita jadikan pasir laut sebuah karya seni yang memiliki nilai ekonomi dan estetika yang tinggi.
  3. Menggunakan media pasir laut dengan tanpa merobah warna asli “natural” dengan alasan :
    - Back to natur
    - Kekuatan warna tidak akan pernah bisa berubah dan luntur oleh usia
  4. Dengan menggunakan media pasir laut sebagai bahan pokok dalam karya ini karena pertimbangan kesediaan bahan bakunya. Artinya kesediaan bahan yang berlimpah dimana-mana yang telah disediakan oleh Tuhan Semesta Alam.
    Walu juga membutuhkan cost untuk mendatangkan atau mengambil pasir laut dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi tidak akan pernah habis.

B. Bentuk Tulisan
Adapun jenis tulisan kaligrafi atau bentuk khatnya dalam karya ini memang tidak mutlak menggunakan kaidah-kaidah baku dalam seni kaligrafi yang memiliki 7 kaidah jenis tulisan indah “khat” yang bagu.

Dalam karya seni lukis kaligrafi pasir karya A.Faizan’Z Makhadatu memiliki jenis sendiri yang diberi nama “Atsieri” yaitu bentuk tulisan yang menyerupai tulisan kanji dan dengan gaya lepas.

C. Alat Tulis
Alat yang digunakan untuk menulis kaligrafi dalam karya ini adalah kuas tulis/alat tulis yang telah kami buat dan dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan tulisan yang relatif kecil-kecil dan detail.

Alat ini adalah ahasil eksperimen kami kurang lebih selama 7 tahun dari akhir tahun 2001 akhir hingga tahun 2008 akhir barulah kami dapat formula untuk dapat menghasilkan tulisan dengan ukuran kecil dan etail sebagai mana telah kami sebutkan di atas.

D. Bahan /alat

  1. Bahan poko
    Bahan pokok yang diguanakan dalam karya lukis kaligrafi pasir ini adalah :
    a. Pasir laut
    b. Canvas
    c. Lem fox

  2. Bahan pendukung
    a. kain kasa
    b. klem penggantung
    c. tali penggantung
    d. lem kuning
    e. pigura
    f. paku

  3. Alat
    a. kuas Lukis (kuas lukis pada umumnya)
    b. alat tulis / kuas tulis (buatan sendiri/penemuan sendiri)
    c. saringan (saringan the)

  4. Alat pendukung
    a. karter/pisau pemotong
    b. gunting
    c. mistar
    d. martil/palu
    e. paku tembak
    f. kompresor
    g. bor
    h. mixer

E. Proses pembuatan

  1. kita siapkan media yang hendak kita lukis, potong (playwood atau canvas) sesuai ukuran yang kita inginkan.
  2. Kemudian kita siapkan lem fox putih sebagai perekat, yang terlebih dahulu telah kita cairkan dengan cara :
    a. Kita masukkan lem fox putih kedalam sebuah wadah mixser atau alat lain seperti kaleng atau ember
    b. Lalu campur lem fox putih yang awalnya kental dengan air panas dengan ukuran 1:2 lalu diaduk hingga merata dengan menggunakan mixer sehingga lem tadi berbentuk cair.
    c. Lalu diamkan lem tersebut hingga satu hari satu malam, setelah itu lem baru bisa digunakan untuk melukis
  3. Kita siapkan lem putih yang telah dicampur air panas dengan ukuran 1:1/2 sebai lem putih sebagai lem untuk perekat menulis.
  4. Kemudian mulai melukis dengan menggunakan kuas lukis yang telah disiapkan terlebih dahulu kita celupkan kedalam lem yang telah kita siapkan pada papan lukis atau canvas lukis hingga merata.
  5. Setelah papan lukis/canvas lukis dilapisi les secara merata lalu kita taburkan pasir dengan menggunakan saringan teh secara merata sebagai lapisan pertama/dasr.
  6. Lalu papan lukis/canvac yang telah ditaburi pasir secara merata dijemur atau ditiriskan hingga lem benar-benar kering.
  7. Lakukan pelapisan dasar dua (2)x
  8. Selah pelapisan dasar kedua lalu keringkan kembali papan lukis/canvas hingga kering.
  9. Setelah kering baru kita mulai melukis dengan menggunakan kuas seperti kita melukis menggunakan cat minyak. Kuas kita celupkan kedalam lem yang cair lalu kita goreskan keatas papan lukis yang telah dilapisi 2 x, sesuai bentuk dan gambar yang kita inginkan yang sesuai dengan thema dan ide karya yang ingin kita sampaikan.
  10. Bisa juga kita lakukan sengan cara mencelupkan kuas lukis kedalam lem cair lalu kita celupkan kedalam pasir salalu kita goreskan keatas media lukis tadi hingga selesai. Lalu keringkan kembali lukisan yang telah kita buat.
  11. Kemudian tulisan yang telah kita tentukan keatas lukisan yang sesuai dengan thema dan ide karya sehingga lukisan mengandung pesan atau cerita yang hendak disampaikan.
  12. Menulis kaligrafi berupa ayat-ayat, hadist, do‟a dll. dengan menggunakan kuas tulis khusus /alat tulis khus secara langsung, yang terlebih dahulu kuas
    tulis/alat tulis tersebut telah kita celupkan kedalam lem yang telah disiapkan untuk menulis kaligrafi. Setelah ditulis menggunakan lem lalu taburi dengan
    pasir.
  13. Lakukan pelapisan dalam penulisan secara berulang hingga tulisan muncul.
  14. Setelah selesai penulisan dan kering kemudian kita lapisilagi dengan lem untuk melukis hingga minimal 2x. lalu keringkan.
  15. Setelah kering pelapisan terakhir maka selesai proses melukis kaligrafipasir.
  16. Langkah selanjutnya adalah mempigurai lukisan jika ingin langsung
    difigurai.
nike foamposite 2000 black women shoes heels - Blanco - 991 - DJ3180 - Nike Air Max 97 By You Zapatillas personalizables | nike elastico kids boots shoes clearance - 167 Release Info - Air Jordan 13 Del Sol 414571 , FitforhealthShops

Populer